Andrew Steele dari Institusi Carnegie di Washington, DC dan rekan-rekannya telah membandingkan karakteristik geokimia dari sebuah meteorit Mars berusia 4 milyar tahun dengan batuan volkanik serupa yang ditemukan di Arktika - dan menunjukkan bahwa keduanya mengandung struktur dan tekstur molekuler yang sama.
Dengan menggunakan teknik-teknik pencitraan dikombinasikan dengan spektroskopi Raman, tim Steele membandingkan meteorit Allan Hills 84001, sebuah meteorit Mars yang ditemukan di Antartika pada tahun 1984, dengan batuan volkanik dari kepulauan Svalbard di utara Norwegia.
Kedua sampel batuan ini mengandung butiran-butiran kecil mineral karbonat, dimana molekul-molekul organik tersimpan, berdekatan dengan magnetit besi oksida.
"Kelihatannya yang terjadi pada kedua batuan ini adalah bahwa cairan panas yang kaya karbon dioksida dari bawah permukaan naik ke atas lalu mendingin dengan cepat," kata Steele ke Chemistry World. "Karena karbondioksida menjadi dingin dengan adanya air pada permukaan, maka magnetit bisa mengkatalisis pembentukan hidrokarbon poliaromatik."
"Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa Mars mampu membentuk senyawa-senyawa organik," tambahnya. "Pengamatan ini tidak menghilangkan kemungkinan adanya kehidupan di Mars, tapi justru menunjukkan bahwa ada penjelasan biologis bagi molekul-molekul ini."
Mengomentari penelitian ini, ahli astrobiologi NASA John Rummel mengatakan ke Chemistry World, "Ini adalah sebuah temuan besar. Produksi senyawa organik dan karbonat secara abiotik adalah sesuatu yang bisa menjadi bagian dari planet-planet bebatuan, bahkan planet yang sedikit volkanik dimanapun ditemukan - dan hal tersebut bisa berarti bahwa senyawa-senyawa organik yang terkait dengan kehidupan di Bumi bisa ditemukan di planet ini, dan sistem-sistem tata surya lainnya."